“Anak Matahari” created by : Diah Zhagarany

Standard

Dunia anak-anak kita telah terancam punah. Apakah anda setuju dengan pendapat saya? “yeee! 250.000 suara mendukung :D”
Masih ingat dengan lagu-lagu semasa kecil kalian seperti “Ambilkan Bu,Mamang Tukang bakso,Becak,Paman Datang dll.”
Sekarang,jangan kan anak-anak TK bahkan anak yang masih berusia 2 tahun pun sudah pandai menyanyikan lagu percintaan!
yang lebih memalukan ketika orang tua sianak turut andil dalam proses penghafalan lirik dari lagu-lagu galau orang dewasa tersebut. Bukan maksud untuk sok tahu ataupun menggurui. Seperti yang kita ketahui, jiwa dan otak anak kecil itu masih sangat polos. Jika sianak terus-terusan disuguhi dengan lagu-lagu percintaan,itu sama saja menjerumuskan anak yang masih merangkak tertatih-tatih kesamudra kelam yang dalam.
Justru sebaliknya,orang yang sudah berumur cukup atau dewasa,malah bertingkah layaknya anak kecil. Oke masih ragu?
saya beri contoh seperti kata-kata Makasih -> Maaciw. Banget -> Beudsss. Serius -> Ciyus dan lain sebagainya.
Ini adalah salah satu dari akibat untuk anak-anak yang semasa kecilnya disuguhi santapan sosial (lagu) orang dewasa,sehingga kita sering menyebutnya sebagai ALAY (anak lebay). Sangat memprihatinkan bukan? sodar-sodaraku secinta setanah air. Ayo maka dari itu,kita selaku generasi muda sudah sepantasnya bahu-membahu dan rangkul-merangkul dalam menjaga dan melestarikan segala sesuatu yang sangat berhubungan erat dengan “DUNIA ANAK.”

Jika anda memiliki masa kecil yang indah,maka anda tidak akan membiarkan generasi setelah kita hidup didunia anak yang miskin akan kreatifitas,hanya karena otak dan jiwanya telah terpenuhi dengan penatnya masalah kehidupan orang dewasa yang menyesakkan pernapasan inovasi mereka.
Tertarik untuk mengoleksi Video lagu anak era tahun 96an,anda bisa langsung menggerakkan jemari-jemari mungil anda lalu menari-nari indah diatas keyboard Laptop ataupun komputer anda “Youtube lagu anak” 🙂
Buktikan jika kelak anak-anak Indonesia akan bersinar,secerah matahari.

Leave a comment